Memandirikan Kota Terpadu Mandiri Lunang Silaut
Painan, Desember 2012
Ide pembangunan Kota Terpadu Mandiri Lunang
Silaut lahir pasca kunjungan Presiden SBY ke Kabupaten Pesisir Selatan tahun
2007. Gempa yang menyebabkan kerusakan hebat di Kabupaten Pesisir Selatan
termasuk Lunang Silaut, menggugah pemerintah untuk membangun pemukiman terpadu
sehingga dalam jangka waktu tertentu warga menjadi mandiri.
Sejak mulai dibangun 2008 hingga 2011,
Pembangunan Kota terpadu Mandiri sudah menghabiskan Dana sebesar Rp. 43,3
miliar yang bersumber dari APBN Rp 29,97 dan APBD Propinsi Sumatera Barat Rp
13,33 miliar. sementara pada tahun 2012 ini dialokasikan anggaran dari APBN
sebesar Rp 13,21 miliar dan APBD Kab Pessel Rp 2.5 miliar
Artinya hingga tahun 2012 sudah dikucurkan
anggaran sebesar Rp 59 miliar dan telah dibangun berbagai fasilitas umum yang
terdiri dari fasilitas pendidikan 5 unit TK, 25 Unit SD, 2 unit Madrasah
Ibtadaiyah, 6 unit SMP, 2 Unit SMA. Sementara Fasilitas kesehatan yang ada
terdiri dari 4 unit Puskesman, 11 Unit Pustu, 13 unit Puskesmas Keliling, 27 unit
Posyandu yang ditugasi oleh 6 orang dokter, 12 bidan, 520 Paramedis.
Kawasan KTM seluas 56.984 ha itu secara
admiistratif masuk kedalam dua kecamatan yakni Lunang dan kecamatan Silaut.
Pusat KTM berada di Desa Tanjung Makmur dan Taman Makmur masing-masing di
Silaut II dan Siluat I. Dihuni 29.592 penduduk dan sebagian besar dihuni warga
transmigrasi.
Sebagian besar dana disedot untuk
pembangunan fasilitas pendidikan dan kesehatan disamping itu juga dialokasikan
untuk pembangunan infrastruktur jalan dan beberapa unit jembatan, tercatat pada
2011, peningkatan jalan poros Rp 1,67 miliar, pembangunan 5 unit jembatan unit
jembatan Rp 6,386 miliar dan tahun ini dibangun jalan dengan anggaran Rp 6,541
miliar.
Berhasilnya program pembangunan KTM Lunang
Silaut tidak saja dari sisi pembangunan infrastruktur pendidikan, kesehatan dan
jalan saja, tetapi makin memberi dampak pada pembangunan ekonomi rakyat.
Sebelum KTM di realisasikan, jarak tempuh dari Silaut Dalam ke Luar yang hanya
berjarak 13 kilometer butuh 2,5 jam, namun kini hanya 20 menit saja.
Sementara itu, geliat ekonomi makin
berdenyut, perbankan beraktivitas dengan motivasi bagus sementara rakyat
menikmati berbagai kemudahan, termasuk berputarnya uang diberbagai sektor
ekonomi. Kedepan, KTM akan menjadi kawasan yang menjadi penyokong ekonomi
daerah, karenanya berbagai infrastruktur publik dan trasnportasi yang sudah
dibangun menjadi garansi keberadaan KTM, untuk memandirikan warga khususnya
yang berdiam di KTM.
Sementara itu Bupati Pesisir Selatan akan
terus memperjuangkan pembangunan berbagai fasilitas publik sehingga
kedepan KTM akan menjadi kawasan layaknya sebuah kota terpadu yang memungkinkan
masyarakat beraktivitas layaknya dalam kawasan perkotaan terpadu lengkap dengan
berbagai fasilitas pendukung.(05.)
0 comments:
Post a Comment